Marhaen, Jakarta_Ilmu-ilmu yang diajarkan disini akan menjadi alat penindasan ataukah penindasan, potongan sajak Ws. Rendra tersebut menggambarkan situasi kampus UBK saat ini, akan kita posisikan dimana ilmu-ilmu yang diajarkan dikampus UBK, ataukah kita harus mengamalkan Ajaran Bung Karno (ABK) seperti saran Wakil Rektor (Warek) III bidang kemahasiswaan UBK Ir. Ristiyanto yang dimuat dalam terbitan ini, harapannya bahwa mahasiswa UBK harus mengamalkan ABK.
Saran dari Warek III tersebut adalah sesuai dengan tridharma perguruan tinggi (pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian pada masyarakat), hubungannya adalah pada poin ketiga yaitu pengabdian terhadap masyarakat karena menurut Warek III bahwa pemikiran bung Karno digali dari buminya Indonesia, digali dari hatinya sanubarinya rakyat Indonesia, hal ini menunjukan bahwa Ajaran Bung karno berpihak kepada rakyat karena rohnya di gali dari hati dan sanubarinya rakyat Indonesia, namun bagaimanakah realitas ril atau objektifnya?
Dalam sejarahnya sejak diresmikan UBK sebagai kampus resmi di Indonesia pada tahun 1999, mahasiswa banyak merealisasikan ABK, seperti halnya mahasiswa yang terlibat dalam gerakan peristiwa Semanggi dua, dan pengabdian dalam bentuk lain yang dilakukan oleh mahasiswa UBK, tidak terlupakan pula sosok Sondang Hutagalung yang rela membakar diri karena situasi bangsa Indonesia yang tak henti-hentinya melakukan pelanggaran HAM terhadapa sesama.
selain itu beberapa tahun terakhir mahasiswa UBK dikenal oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia adalah mahasiswa yang progresif revolusioner , meskipun ada yang beranggapan miring terhadap mahasiswa UBK semisal mahasiswa UBK sering diidentikan dengan massa reaksioner dan anarkis. dengan berbagai macam anggapan tersebut selaku mahasiswa UBK, harus bisa menunjukkan bahwa mahasiswa UBK adalah pelopor dari pergerakan menuju Indonesia yang merdeka 100 %, karena Indonesia seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 baru diantarkan kedepan pintu gerbang kemerdekaan.
Hal ini terbukti bahwa sadar dan tidaknya kita hari ini bangsa Indonesia masih sangat terjajah secara ekonomi politik, sumberdaya alam Indonesia dari Sabang sampa Marauke hampir 900 % dikuasai oleh Asing, sementara Indonesia hanya menjadi penyedia tenaga kerja murah, dan kekayaan bumi yang siap diekspolitasi oleh pemodal-pemodal asing. Indonesia tidak lagi sesuai dengan cita-cita bung Karno Trisakti, berdaulat secara politik, berekeperibadian secara budaya dan berdiri dikaki sendiri (berdikari) secara ekonomi, semenjak orde baru menjatuhkan bung Karno dari tahta kekuasaan politiknya (Presiden) (baca sejarah Soeharto menjatuhkan Soekarno red ) saat ini rakyat Indonesia bisa diibaratkan ayam yang lapar dilumbung padi, hal ini perlu dipikirkan oleh mahasiswa UBK yang sadar dan benar-benar mengamalkan ABK yang benar dan konsisten, dan dibuktikan dengan tindakan kongkrit.
0 Comments