Vidia Octavia Fradiansyah






Basa basi sana sini,
Uang luber, simpati berdiri,
Untung sosor pagar besi,
Asal puas masuk tanah sendiri lalu berkoar menjelajah negeri,
Sumpah serapah diatas kitab suci,
Trisakti negeri berkumandang terobos atap berbintang,
Nadir bergeming meminta asupan materi tanpa izin pengemudi,
Begitu kiranya kaum intelek mengumbar janji.

Ramai sekali, pengap bertumpang nafas melipir,
Disana si dasi dan jas menggoyang kaki, meniup sorak sorai,
Di luar keringat menggunung, menutup jalan,
Teriak kaum lemah, memanjakan jalan menuju kursi keduniawian,
Kiranya keringat dibayar setara karung beras milik sendiri,
Tak peduli lagi, dibiarkan mengeruk asal rakyat kikuk,
Pesta menyurup, membias esensi kental,
Asal senang, pulang lalu kenyang.