Amau - Mahasiswa UBK





Marhaen, Jakarta - Polemik KPK vs POLRI belum juga berakhir, bertambah banyak masa turun ke jalan yang berteriak dan berorasi untuk segera mengakhiri konflik kedua lembaga penegak hukum ini.


Pertanyaannya, apa yang terjadi dengan KPK?

Apa yang terjadi dengan Abraham Samad? lalu bagaimana dengan nasib Negara ini???

Itulah beberapa pertanyaan yang diteriakan oleh para orator saat berdemonstrasi di depan Gedung KPK Kuningan, Jakarta Pusat (6/2).



Masa demonstrasi yang tergabung dalam Solidaritas Aksi Mahasiswa Anti Demoralisasi (SAMAD) siang tadi meminta dan mendesak presiden Joko Widodo untuk segera melantik Budi gunawan sebagai kapolri dan memecat Abraham Samad atas pelanggaran pidana yang sudah dilakukanya, karena setelah dikaji ternyata Budi Gunawan hanyalah korban politik balas dendam dari Abraham Samad yang berambisius untuk menjadi Cawapres beberapa bulan lalu.


Selain itu, mereka juga berseru tegas agar Samad mundur dari jabatannya sebagai ketua KPK dan meminta Bareskrim Polri untuk memeriksa Komjenpol Suhardi Alius karena berupaya untuk melakukan penyuapan terhadap Samad dengan dalih memberikan hibah senjata api.


“Daripada kedua lembaga ini jadi hancur, lebih baik para oknum kedua lembaga ini di pecat aja, BG dari Polri dipecat, juga Samad dari KPK di pecat agar konflik ini cepat selesai.”Ucap Arly (Mahasiswa) kepada LPM Marhaen.


Situasi demonstran semakin memanas setelah berbagai element lapisan masyarakat termasuk buruh membakar karikatur Abraham Samad. Kobaran api karikatur inipun mengundang amarah para demostran terhadap oknum KPK yang telah mencoreng nama intitusi negara apalagi lembaga penegak hukum.


“Kita menginginkan kedua lembaga tertinggi ini tetap utuh, biang konflik dari kedua lembaga inilah yang harus dipecat, jika lembaga ingin tetap selamat karena jika tidak konflik ini akan terus berkepanjangan.” Tambah Arly.


Orasi terus berlanjut secara bergantian. Sekitar pukul 4 sore para demonstran akhirnya membubarkan diri.