Laporan. Ino, Fikri, Arly -LPM Marhaen

 


Marhaen-jakarta, Mimbar bebas sejumlah Organisasi pemuda dan mahasiswa,dilapangan parkir Universitas Bung Karno (22/04) terkait dengan Konfrensi Asia-Afrika yang diselenggarakan di Indonesia sejak 19  hingga 24 April 2015.

Sejumlah organisasi  yang tergabung dalam orasi bergantian itu  antara lain Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno(KBM UBK),Front Mahasiswa Nasional (FMN),Lembaga Pers Mahasiswa (LPM)Marhaen dan Serikat Pemuda Jakarta(SPJ).

Mereka menilai bahwa Tuan Rumah Konfrensi Asia Afrika (KAA) 2015 yang diselenggarakan di indonesia  sangat melenceng jauh dari semangat juang yang dibangun dalam Deklarasi KAA 1955.Menurut mereka KAA yang sejati adalah forum konsolidasi negara-negara Asia Afrika untuk membebaskan diri dari belenggu neo-Kolonialisme dan Imprealisme  dan AS merupakan negara imperialis sehingga menolak AS untuk tidak disertakan dalam KAA.

“ Kami yang tergabung dalam aksi ini dengan tegas menolak campur tangan AS dalam KAA dan menuntut untuk mengembalikan semangat anti Kolonialisme dan Neo Kolonialisme imperialisme “ Ujar Faren selaku korlap

Mereka meluapkan amarahnya melalui orasi bergantian siang tadi karena Rezim Jokowi-JK,salah mengambil kebijakan tentang larangan untuk menyampaikan pendapat di muka umum selama KAA berlangsung. “ Padahal kebijakan Jokowi-JK tersebut telah melanggar hak-hak  konstitusional rakyat yang di atur dalam  UUD 1945”

Setelah bergantian orasi,Ampi mahasiswa UBK dalam orasinya mengatakan “ Indonesia akan menjadi bonekanya Amerika Serikat jika kesepakatan yang dilahirkan dalam KAA kali ini dikuasai oleh AS,maka akan semakin melanggengkan penghisapan dan penindasan bagi negara-negara Asia-Afrika khususnya indonesia”.

Mimbar bebas tersebut berakhir pukul 17:00 WIB.