Oleh. Fikri -Lpm Marhaen
Indonesia baru saja selesai menjadi tuan rumah Peringatan yang ke-60th konferensi asia-afrika (KAA) mendapatkan perhatian di mata dunia khususnya bagi rakyat indonesia sebagai tuan rumah acara itu, dengan berdatangannya delegasi dari setiap negara peserta peringatan KAA. Tentu saja indonesia harus merogoh kocek untuk digelarnya peringatan ini pada tanggal 19 -24 april 2015 dijakarta dan bandung sebagai puncak dari perhelatan pertemuan ini.
Sebelumnya sejarah dari konferensi asia-afrika di deklarasikan oleh negara indonesia,myanmar (dahulunya burma), srilanka (dahulunya ceylon),india dan pakistanpada tahun 1955 yang bertempatkan digedung merdeka bandung. Pada pertmuan pertama ini mendapatkan beberapa poin penting atau sering di sebut DASASILA bandung,berikut isinya:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta asas yang dimuat di piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa yang besar maupun yang kecil.
4. Tidak melakukan intervensi dan campur tangan dalam persoalan dalam negeri ke negeri lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti berunding, persetujuan,arbitasi ataupun cara lainnya, menurut pilihan pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10. Menghormati hukum serta kewajiban-kewajiban internasional
Tentu saja hasil ini merupakan penegasan dari peserta yang mengikuti KAA pertama kali pada tahun 1955 dibandungwaktu itu. Dibentuknya KAA ini bukan saja membahaskerjasama di sektor EKONOMI dan KEBUDAYAAN,tetapi kita bisa lihat sendiri dari 10 poin diatas lebih menititik beratkan dan bertujuan untuk melawan penjajahan kolonialisme dan imperialisme khususnya imperialisme AMERIKA SERIKAT terhadap negara-negara asia dan afrika.
Walaupun semua itu sudah ditegaskan dengan DASASILA bandung agresi – agresi negara lain ke suatu negara masih saja terjadi hingga sekarang sebagai contoh adalah palestina yang belum mendapatkan kemerdekaan dari israel, Ini berarti tidak adanya kekuatan HUKUM INTERNASIONAL yang menghentikan kezholiman israel terhadap negara PALESTINA!!! Disamping itu DASASILA BANDUNG juga menegaskan dan mengkampanyekan untuk tetap melawan NEOKOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARU agar negara- negara yang sudah mendapatkan kemerdekaannya bisa menentukan nasibnya dengan sendiri, Maka dari itu penguatan negara asia-afrika harus ditingkatkan kembali dalam menyikapi konflik ini agar tujuan DASASILA bandung bisa tercapai.
Tetapi kalo kita lihat secara objektif dan kita petik dari sejarah KAA sebelumnya pada tahun 1955 yang mempunyai semangat juang untuk melawan belenggu imperialisme justru sebaliknya peringatan KAA 2015 kali ini bebalik mendukung imperialisme baru, ini terbukti bahwa aset negara saja sangat sedikit jumlahnya justru asing lebih banyak menguasai aset negara, Ini bertanda bahwa indonesia juga masih di dalam belenggu jajahan model baru.
sementara itu pada tanggal 21 april KAA 2015 juga mengundang 650 CEO internasional yang di dominasi dariamerika untuk BERINVESTASIsebanyak banyaknya di indonesia, pertanyaannya apakah indonesia selalu bergantung kepada investor untuk perubahan Yang lebih baik ?
ini semua sangat jelas bahwa rezim jokowi-jk bagian dari mereka juga karena sudah memuluskan jalan bagi imperialisme untuk masuk ke negeri ini, lihat saja sebagai contoh kebijakan jokowi terhadap rakyat indonesia untuk meyikapi konferensi asia-afrika 2015 ini presiden mengeluarkan intruksi kepada mabes polri untuk menghimbau rakyat indonesia agar tidak ada yang boleh kumpul kumpul atau pergerakan massa selagi berlangsungnya konferensi asia-afrika 2015 ini.
sebenarnya tindakan ini sudah menyalahi aturan mengingat bahwa menyampaikan aspirasi di depan umum sudah di lindungi konstitusi dan tidak menyalahi hukum yang ada saat ini, tetapi dengan himbauan seperti itu para rakyat yang sadar dengan kondisi indonesia saat ini yang menolak KAA 2015 sebagai ajang konsolidasi untuk pengusaha saja tidak meyurutkan semangat juang untuk melakukan perlawanan kepada rezim.
Tindakan yang sangat disayangkan ketika serikat petani yang bernamakan AGRA ingin melakukan mimbar bebas di kedutaan besar AMERIKA SERIKAT ditangkap oleh aparat sebelum aksi, ini menandakan rezim jokwi-jk sudah sangat fasis dan sudah melanggar konstitusi negara dan mengingatkan kembali rakyat indonesia kepada REZIM ORDE BARU atas kebijakannya. Ditambah dengan penjagaan yang sangat ketat oleh para TNI dan POLRI seperti rezim soeharto tentu ini membuat psikologis rakyat indonesia kembali semakin teringat sejarah yang kelam bangsa ini pada masa orde baru.
Indonesia baru saja selesai menjadi tuan rumah Peringatan yang ke-60th konferensi asia-afrika (KAA) mendapatkan perhatian di mata dunia khususnya bagi rakyat indonesia sebagai tuan rumah acara itu, dengan berdatangannya delegasi dari setiap negara peserta peringatan KAA. Tentu saja indonesia harus merogoh kocek untuk digelarnya peringatan ini pada tanggal 19 -24 april 2015 dijakarta dan bandung sebagai puncak dari perhelatan pertemuan ini.
Sebelumnya sejarah dari konferensi asia-afrika di deklarasikan oleh negara indonesia,myanmar (dahulunya burma), srilanka (dahulunya ceylon),india dan pakistanpada tahun 1955 yang bertempatkan digedung merdeka bandung. Pada pertmuan pertama ini mendapatkan beberapa poin penting atau sering di sebut DASASILA bandung,berikut isinya:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta asas yang dimuat di piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan integritas bangsa.
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa yang besar maupun yang kecil.
4. Tidak melakukan intervensi dan campur tangan dalam persoalan dalam negeri ke negeri lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai piagam PBB
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
8. Menyelesaikan perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti berunding, persetujuan,arbitasi ataupun cara lainnya, menurut pilihan pihak yang bersangkutan sesuai dengan piagam PBB
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10. Menghormati hukum serta kewajiban-kewajiban internasional
Tentu saja hasil ini merupakan penegasan dari peserta yang mengikuti KAA pertama kali pada tahun 1955 dibandungwaktu itu. Dibentuknya KAA ini bukan saja membahaskerjasama di sektor EKONOMI dan KEBUDAYAAN,tetapi kita bisa lihat sendiri dari 10 poin diatas lebih menititik beratkan dan bertujuan untuk melawan penjajahan kolonialisme dan imperialisme khususnya imperialisme AMERIKA SERIKAT terhadap negara-negara asia dan afrika.
Walaupun semua itu sudah ditegaskan dengan DASASILA bandung agresi – agresi negara lain ke suatu negara masih saja terjadi hingga sekarang sebagai contoh adalah palestina yang belum mendapatkan kemerdekaan dari israel, Ini berarti tidak adanya kekuatan HUKUM INTERNASIONAL yang menghentikan kezholiman israel terhadap negara PALESTINA!!! Disamping itu DASASILA BANDUNG juga menegaskan dan mengkampanyekan untuk tetap melawan NEOKOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARU agar negara- negara yang sudah mendapatkan kemerdekaannya bisa menentukan nasibnya dengan sendiri, Maka dari itu penguatan negara asia-afrika harus ditingkatkan kembali dalam menyikapi konflik ini agar tujuan DASASILA bandung bisa tercapai.
Tetapi kalo kita lihat secara objektif dan kita petik dari sejarah KAA sebelumnya pada tahun 1955 yang mempunyai semangat juang untuk melawan belenggu imperialisme justru sebaliknya peringatan KAA 2015 kali ini bebalik mendukung imperialisme baru, ini terbukti bahwa aset negara saja sangat sedikit jumlahnya justru asing lebih banyak menguasai aset negara, Ini bertanda bahwa indonesia juga masih di dalam belenggu jajahan model baru.
sementara itu pada tanggal 21 april KAA 2015 juga mengundang 650 CEO internasional yang di dominasi dariamerika untuk BERINVESTASIsebanyak banyaknya di indonesia, pertanyaannya apakah indonesia selalu bergantung kepada investor untuk perubahan Yang lebih baik ?
ini semua sangat jelas bahwa rezim jokowi-jk bagian dari mereka juga karena sudah memuluskan jalan bagi imperialisme untuk masuk ke negeri ini, lihat saja sebagai contoh kebijakan jokowi terhadap rakyat indonesia untuk meyikapi konferensi asia-afrika 2015 ini presiden mengeluarkan intruksi kepada mabes polri untuk menghimbau rakyat indonesia agar tidak ada yang boleh kumpul kumpul atau pergerakan massa selagi berlangsungnya konferensi asia-afrika 2015 ini.
sebenarnya tindakan ini sudah menyalahi aturan mengingat bahwa menyampaikan aspirasi di depan umum sudah di lindungi konstitusi dan tidak menyalahi hukum yang ada saat ini, tetapi dengan himbauan seperti itu para rakyat yang sadar dengan kondisi indonesia saat ini yang menolak KAA 2015 sebagai ajang konsolidasi untuk pengusaha saja tidak meyurutkan semangat juang untuk melakukan perlawanan kepada rezim.
Tindakan yang sangat disayangkan ketika serikat petani yang bernamakan AGRA ingin melakukan mimbar bebas di kedutaan besar AMERIKA SERIKAT ditangkap oleh aparat sebelum aksi, ini menandakan rezim jokwi-jk sudah sangat fasis dan sudah melanggar konstitusi negara dan mengingatkan kembali rakyat indonesia kepada REZIM ORDE BARU atas kebijakannya. Ditambah dengan penjagaan yang sangat ketat oleh para TNI dan POLRI seperti rezim soeharto tentu ini membuat psikologis rakyat indonesia kembali semakin teringat sejarah yang kelam bangsa ini pada masa orde baru.
0 Comments