Laporan. Fey-Lpm Marhaen
Marhaen-Jakarta, Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno , Menggelar aksi dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional di depan Istana Negara. Rabu, 20 Mei 2015, Jakarta pusat.
107 tahun sudah momentum kebangkitan nasional namun sampai saat ini kehidupan berbangsa dan bernegara kita semakin carut marut, di era pemerintahan Jokowi-JK ini kekacauan politik semakin menjadi dan diperparah dengan melemahnya perekonomian yang membuat Indonesia semakin terpuruk.
”Kesalahan fatal Jokowi-JK adalah menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar, pengalihan subsidi BBM ke sektor sektor yang produktif itu sebenarnya hanyalah kedok Rezim Jokowi JK agar masih terlihat Prorakyat padahal jelas sekali pencabutan subsidi BBM yang kemudian dilepas mengikuti mekanisme pasar adalah kebijakan yang sangat Liberal” Ujar Santoso selaku juru bicara KBM UBK.
Kemudian masih terngiang jelas dalam ingatan kita ketika Jokowi menghadiri pertemuan APEC di Beijing dan G20 di Australia, diforum itu Jokowi tak ubahnya seorang pedagang yang menjual Indonesia kepada kapitalis kapitalis internasional dengan dalih mengundang untuk berinvestasi tanpa memikirkan bagaimana jika modal asing itu menguasai perekonomian dalam negeri dan akhirnya merekalah yang mengatur bangsa Indonesia yang sebetulnya itulah bentuk dari penjajahan modern.
“Beberapa bulan lagi kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mau tidak mau kita semua akan terlibat didalamnya apabila pemerintah masih salah urus seperti sekarang ini Indonesia akan kalah berkompetisi dengan negara-negara lain dan rakyatlah yang akan menikmati kesengsaraanya.” Tambahnya.
Tolak ukur kemerdekaan sejati adalah jika Indonesia Berdaulat dibidang politik, Berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan dan sebelum itu semua tercapai artinya perjuangan masih belum selesai. Adapun Tuntutan dari KBM UBK diantaranya :
1. Pemerintahan JOKOWI-JK agar dapat mengimplementasikan TRISAKTI secara penuh
2. Pemerintahan JOKOWI-JK harus Nasionalisasi aset-aset vital negara untuk kesejahterakan rakyat
3. Menolak tindakan pemerintahan JOKOWI-JK yang menyerahkan sistem perekonomian ke mekanisme pasar sehingga mengakibatkan ketidaksetabilan harga BBM dan harga sembako yang sangat menyengsarakan rakyat.
Kebangkitan nasional kita jadikan momentum kebangkitan menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
Marhaen-Jakarta, Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bung Karno , Menggelar aksi dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional di depan Istana Negara. Rabu, 20 Mei 2015, Jakarta pusat.
107 tahun sudah momentum kebangkitan nasional namun sampai saat ini kehidupan berbangsa dan bernegara kita semakin carut marut, di era pemerintahan Jokowi-JK ini kekacauan politik semakin menjadi dan diperparah dengan melemahnya perekonomian yang membuat Indonesia semakin terpuruk.
”Kesalahan fatal Jokowi-JK adalah menyerahkan harga BBM ke mekanisme pasar, pengalihan subsidi BBM ke sektor sektor yang produktif itu sebenarnya hanyalah kedok Rezim Jokowi JK agar masih terlihat Prorakyat padahal jelas sekali pencabutan subsidi BBM yang kemudian dilepas mengikuti mekanisme pasar adalah kebijakan yang sangat Liberal” Ujar Santoso selaku juru bicara KBM UBK.
Kemudian masih terngiang jelas dalam ingatan kita ketika Jokowi menghadiri pertemuan APEC di Beijing dan G20 di Australia, diforum itu Jokowi tak ubahnya seorang pedagang yang menjual Indonesia kepada kapitalis kapitalis internasional dengan dalih mengundang untuk berinvestasi tanpa memikirkan bagaimana jika modal asing itu menguasai perekonomian dalam negeri dan akhirnya merekalah yang mengatur bangsa Indonesia yang sebetulnya itulah bentuk dari penjajahan modern.
“Beberapa bulan lagi kita akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mau tidak mau kita semua akan terlibat didalamnya apabila pemerintah masih salah urus seperti sekarang ini Indonesia akan kalah berkompetisi dengan negara-negara lain dan rakyatlah yang akan menikmati kesengsaraanya.” Tambahnya.
Tolak ukur kemerdekaan sejati adalah jika Indonesia Berdaulat dibidang politik, Berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan dan sebelum itu semua tercapai artinya perjuangan masih belum selesai. Adapun Tuntutan dari KBM UBK diantaranya :
1. Pemerintahan JOKOWI-JK agar dapat mengimplementasikan TRISAKTI secara penuh
2. Pemerintahan JOKOWI-JK harus Nasionalisasi aset-aset vital negara untuk kesejahterakan rakyat
3. Menolak tindakan pemerintahan JOKOWI-JK yang menyerahkan sistem perekonomian ke mekanisme pasar sehingga mengakibatkan ketidaksetabilan harga BBM dan harga sembako yang sangat menyengsarakan rakyat.
Kebangkitan nasional kita jadikan momentum kebangkitan menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.
0 Comments