Deny Irawan


Marhaen,Jakarta - Satu tahun pemerintahan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla , Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PMKRI) melakukan aksi damai di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/15). Aksi ini menuntut janji politik yang dipaparkan saat kampanye pilpres lalu,

Setahun lalu Jokowi-JK menebarkan harapan memperbaiki keadaan dan kondisi bangsa yang terpuruk. Masyarakat begitu yakin pasangan ini mampu membawa perubahan. Namun dengan segala yang terjadi didalam masa kepemimpinannya kepercayaan terhadap pemerintah dalam mensejahterahkan rakyat layak digugat dan dipertanyakan. Ini dibuktikan dari visi pembangunan tidak diarahkan untuk kesejahteraan rakyat. Pembangunan diarahkan untuk kemajuan ekonomi tetapi bukan demi rakyat kecil, melainkan melayani kepentingan pemodal besar dan kaum kapitalis

Adapun tuntutan PMKRI adalah:
1.menjalankan system kepemerintahan dan system ekonomi sesuai dengan pancasila & UUD 1945;
2. tolak perpanjangn kontrak PT Freeport
3. Tolak Rancangan Revisi UU KPK
4. Wujudkan Pendidikan berbasis kebudayaan Indonesia
5. Turunkan harga bbm
6. hentikan PHK, dan hapus sistem outsourcing(kerj kontrak) terhadap upah buruh
7. Bongkar/tangkap mafia perkebunan dan pertambanganyang menyebabkan eskalasi asap sebagai tragedi nasional dan kerusakan lingkungan massif diberbagai pertambangan resmi maupun illegal.
8. Stop hukum trafficking
9. Evaluasi program transmigrasi sebagai percepatan pembangangunan
10. Usut tuntas intoleransi, yang tersebar dipenjuru nusantara
11. Kondisi ini terus larut, Jokowi-jk mundur dari jabatannya dan bubarkan parlemen karena tidak mampu mengakomodir kepentingan rakyat Indonesia segera bentuk pemerintahan transisi/ pemilu dipercepat.

Tuntutan dinamakan 11 duka hadiah satu tahun rezim Jokowi – JK ““Jadikan ini  sebagai berita nasional, agar masyarakat Indonesia sadar dalam segala yang terjadi dinegri tercinta ini”, Tutur lidya Natalia Sartono , ketua presidium pusat PMKRI” dalam orasinya diatas mobil komando.


Aksi ini juga diwarnai dengan memakai atribut berbagai daerah dan pertunjukan tarian daerah dari Kalimantan barat turut mengundang simpatik dengan pesan moral yang disampaikan