Rizky Awalianti - MarhaenPress
Marhaen, Jakarta - LPM Gema Alpas bersama UKM Research and Development Universitas Pancasila gelar seminar nasional Kita Titik Nol ? dengan tema “Dunia Akademik dan Pers dalam Menyikapi Hoax” pada hari Kamis (18/05/17) di Aula Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa , Jakarta Selatan.
(Foto : Alfito Deannova Ginting memaparkan materi/Maharani Putri) |
Marhaen, Jakarta - LPM Gema Alpas bersama UKM Research and Development Universitas Pancasila gelar seminar nasional Kita Titik Nol ? dengan tema “Dunia Akademik dan Pers dalam Menyikapi Hoax” pada hari Kamis (18/05/17) di Aula Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa , Jakarta Selatan.
Dalam seminar ini, panitia menghadirkan pembicara yang
kompeten dibidangnya seperti Ari Fitria Nandini selaku perwakilan Direktorat
Jenderal Aptika Kemenkominfo RI yang memberikan materi mengenai Tindakan
Kominfo dalam Menyikapi Hoax, Regulasi Media, serta Menyaring Informasi Hoax. Dalam
materinya Ari Fitria memberikan ciri-ciri dari berita hoax yakni :
1. Sepihak/pembela/penyerang
2. Sering mencatut nama tokoh seolah berita tersebut dari
sang tokoh
3. Memanfaatkan fanatisme dengan nilai-nilai ideologi atau
agama untuk meyakinkan
4. Judul atau tampilan provokatif
Materi kedua tentang jurnalistik yang dipaparkan oleh yaitu Alfito Deannova Ginting selaku Director and News Anchor CNN Indonesia
dan Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila yang membahas tentang
Independensi Jurnalis serta Kode Etik dan Undang-undang Pers.
Seminar ini ditutup dengan materi terakhir yang dibawakan
oleh Suwarjono ketua umum Aliansi Jurnalis Independen dan pimpinan redaksi
Suara.com mengenai Sejarah Jurnalistik dan Penyebab Hoax.
Dalam seminar ini para pembicara memberi pesan bahwa maraknya
berita hoax sulit dikendalikan di era
digital, dan tugas kita sebagai masyarakat adalah berfikir cerdik dalam
menggunakan teknologi, dimana harus mampu menyaring berita terlebih dahulu
serta melakukan verifikasi ke beberapa media terpercaya agar kedepannya berita
yang diterima atau diberikan dapat menjadi informasi yang utuh tanpa ada
pengurangan atau melebih-lebihkan isi berita tersebut serta dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya.
0 Comments