M. Nazir Zaidan - MarhaenPress
Marhaen, Jakarta - Kedutaan Itali dan Institut Budaya Itali Jakarta menyelenggarakan seminar bertajuk "Remember of The Future: Urgent Issues on Art Conservation" pada hari Kamis (13/07/17) pukul 17.00 WIB di Gedung Auditorium Institut Budaya Itali, Jl. HOS. Cokroaminoto No.117, Menteng, Jakarta Pusat.
(Foto : Michaela Anselmini/google.com) |
Marhaen, Jakarta - Kedutaan Itali dan Institut Budaya Itali Jakarta menyelenggarakan seminar bertajuk "Remember of The Future: Urgent Issues on Art Conservation" pada hari Kamis (13/07/17) pukul 17.00 WIB di Gedung Auditorium Institut Budaya Itali, Jl. HOS. Cokroaminoto No.117, Menteng, Jakarta Pusat.
Seminar dibawakan oleh Michaela Anselmini dengan moderator Rizki A. Zaelani. Michaela Anselmini sendiri merupakan seorang seniman sekaligus pelestari seni. Dimana ia belajar dan bekerja di
lapangan dalam bidang pelestarian seni dan juga restorasi seni. Sedangkan Rizki A. Zaelani merupakan seorang kurator dari Galeri Nasional Indonesia.
Acara tersebut mengangkat mengenai isu pentingnya seni konservatif yang berada di
Indonesia. Sebab banyaknya karya seni yang ada di Indonesia mulai
mengalami penuaan serta rapuh. Hal ini tentu karena disebabkan oleh
beberapa faktor seperti lukisan yang teroksidasi yaitu lukisan yang
menguning karena pengaruh kelembaban serta udara dan juga beberapa
faktor faktor lainnya.
Michaela Anselmini juga menerangkan berbagai kendala di dalam merestorasi sebuah
karya seni, seperti mahalnya biaya, material yang dalam karya seni
tersebut langka untuk didapatkan, dan juga mengenai sulitnya mengetahui
bagaimana bentuk awal sebuah karya seni tersebut. Namun baginya
merestorasi karya seni memanglah bukan hal yang mudah akan tetapi itulah
menjadi karya seni itu begitu berharga.
Selain itu, Michael Anselmini menjelaskan pula mengenai nilai dalam sebuah
karya seni yang direstorasi dengan sebuah pengalamannya, dulu
ia mendapatkan seorang klien wanita paruh baya yang memintanya untuk
merestorasi sebuah lukisan, meski lukisan tersebut terbilang sulit
disebabkan beberapa faktor untuk direstorasi akan tetapi Michael Anselmini berjuang untuk dapat merestorasi lukisan tersebut, hal ini
disebabkan bahwa kliennya tersebut berpesan bahwa memang lukisan ini tak
begitu mahal harganya akan tetapi kenangan lukisan tersebut yang tak
ternilai harganya
Baginya
karya seni yang belum direstorasi atau sesudah bukanlah mengenai betapa
mahalnya sebuah karya seni tersebut akan tetapi untuk dapat di ingat
dan dikenang bagi siapapun yang melihatnya.
(MNZ/MPH)
0 Comments