Elvin Andika


(Foto: Bincang Buku Bungkarno Menerjemahkan Al-Quran/ElvinAndika)

Marhaen, Jakarta - Komunitas Gerbang Sejarah mengelar acara bedah buku karya Mochamad Nur Arifin yang berjudul "Bung Karno Menerjemahkan Al-Quran" di Aula Madya FISIP UIN  Jakarta,Jalan Kerta Mukti, Ciputat, Tanggerang Selatan (Rabu 15/08/07)

Acara yang bertemakan "Bung Karno di Lihat dari Generasi Milinea" ini di hadiri langsung oleh Mochamad Nur Arifin selaku penulis buku dan Wakil Bupati Trenggalek, Jawa Timur sebagai pembicara utama dalam acara tersebut.

Ia memaparkan tentang isi buku mengenai pemikiran Sukarno yang di bandingkan dengan ayat-ayat Al-Quran dan sejarah para khalifa Islam.

Menurut sang penulis yang melatarbelakangi penulisan buku ini adalah sebagai media komunikasi dirinya dengan para pembaca untuk mengetahui bagaimana Bung Karno menggunakan inspirasi dari Al-Quran dan bagaimana ia membangkitkan semangat ijtihad kebangsaan pada anak muda.

"saya berharap dari buku ini adalah agar kita sudah paripurna lah dan saya juga sudah menyediakan lembaran kosong dalam buku ini agar pembaca bisa menuliskan lagi dan menimbang kembali ide-ide tersebut dan dalam buku ini saya sudah menambahkan beberapa pemikiran tokoh tokoh islam yang terkenal" ujarnya.

Acara di hadiri oleh Tsamara Amany seorang politisi muda, Bapak Rosidin selaku Prodi Ilmu Politik sekaligus moderator acara tersebut dan spesial perform dari Jupri salah satu finalis Suca 7, Kompas TV yang membuat acara menjadi semakin menarik.

Menurut Citra Anderesti selaku ketua pelaksana sekaligus ketua dari Komunitas Gerbang Sejarah mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk memperkenalkan salah satu penemuan baru sisi lain Sukarno dari sisi agama, sikap dan pribadinya.


"banyak yang kurang paham mengenai sejarah bangsanya, kebudayaannya. Jadi disini kita mensama ratakan atau bisa di bilang kita bisa menjadikan Bung Karno itu sebagai patokan generasi saat ini, dimana pemuda Indonesia minimal harus memiliki semangat Bung Karno, semangat untuk berkarya, semangat membangun negeri dan semangat untuk menjaga satu kesatuan NKRI" ujarnya saat ditemui di lokasi (15/08).

Sedangkan Gerbang Sejarah adalah komunitas yang peduli terhadap keberlangsungan sejarah dan peninggalan masa lampau.
(EA/DA)