(Foto: Aksi seribu lilin di Lapangan parkir UBK Jl. Pegangsaan/IN) |
Marhaen,
Jakarta – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) Universitas Bung Karno yang tergabung dalam FISIP UBK Bersatu mendulang
kepedulian kemanusian terhadap etnis Rohingya melalui Aksi Seribu Lilin Peduli
Etnis Rohingya pada Senin (02/10/17) pukul 18.00 – 20.00 WIB di Lapangan Parkir
Universitas Bung Karno, Jl. Pegangsaan Timur No. 17, Jakarta Pusat.
Aksi Seribu Lilin
Peduli Etnis Rohingya merupakan aksi puncak dari penggalangan dana peduli
Rohingya yang diselenggarakan FISIP UBK Bersatu.
“Aksi Seribu Lilin
adalah aksi puncak kita dimana beberapa minggu ini kita juga melakukan
penggalangan dana untuk kita salurkan di saudara – saudara kita Peduli Etnis
Rohingya,” ujar Ilwan Nehe dalam orasinya (02/10).
Aksi kemanusian diselenggarakan
untuk menyadarkan kepedulian masyarakat agar menghargai nilai – nilai
kemanusian dan perbedaan.
“Sebagai negara majemuk
baik dalam budaya, agama, ras suku dan golongan kita harus menghargai
perbedaan. Maka kami menghimbau kepada masyarakat untuk menghargai nilai –
nilai kemanusian,” tambahnya selaku Koordinator Lapangan Aksi Seribu Lilin
Peduli Etnis Rohingya.
Ia juga menekankan agar
praktik genosida tidak terulang kembali. “Kami memberikan
maklumat bahwa jangan sampai terulang kembali praktik – praktik genosida yang
merampas hak asasi manusia, penindasan manusia terhadap manusia lainnya,” tegas
Ilwan.
Ilwan selaku koordinator lapangan dan perwakilan
dari FISIP UBK Bersatu juga berharap agar pemerintah Indonesia terlibat dalam
pengambilan kasus Rohingya dan PBB agar mengambil alih masalah kemanusian yang
terjadi di Rohingya.
“Harapan untuk
pemerintah untuk terus terlibat andil untuk pengambilan kasus yang terjadi di
etnis Rohingya dan mendesak PBB untuk mengambil alih terkait masalah
pembantaian dan penindasan manusia,” tambah Ilwan dalam keterangan wawancara.
(Foto: Mimbar bebas oleh mahasiswa FISIP UBK/IN) |
Dalam Aksi Seribu Lilin
Peduli Etnis Rohingya diawali dengan arahan dari Dekan FISIP UBK, kemudian
dilanjutkan dengan mimbar bebas, do’a bersama untuk etnis Rohingya dan
musikalisasi puisi oleh mahasiswa FISIP UBK maupun dari BEM, HIMAJU, dan UKM
yang hadir. (MPH/DA)
0 Comments