(Fpto :Perayaan Hari Puisi /DI)


Marhaen, Jakarta - Taman Ismail Marzuki akan menjadi saksi sejarah bagi perayaan Hari Puisi Indonesia yang ke-lima. Festival yang selama empat hari tersebut diselenggarakan berkat Yayasan Hari Puisi bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada Senin (02/10), TIM, Jakarta Pusat.

Festival diadakanpada 1-4 Oktober 2017 di Lapangan Parkir TIM, dan pada puncaknya tanggal 4 Oktober akan pindah kedalam Gedung GBB TIM, Jakarta Pusat.

Asri Zanur mengatakan tujuan festival adalah kembali kepada budaya kita (Indonesia), agar puisi menjadi spirit kehidupan, menjadi spirit Bangsa yang awalnya di Indonesia menjadikan puisi menjadi spirit dalam kehidupan karena puisi memberikan nilai hidup.

"Ada 80 daerah di seluruh Indonesia melakukan kegiatan yang sama memperingati Hari Puisi, dimana Perayaan yang kegiatannya ini dipusatkan di Taman Ismail Marzuki," Ujar Ketua Pelaksana.

Hari Puisi tersebut dimeriahkan berbagai acara di antaranya: "Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia 2017", Peluncuran buku "Apa dan Siapa Penyair Indonesia", Sayembara Buku Puisi, Parade Puisi (pejabat, tokoh, pengusaha dan penyair), Pameran Foto, Panggung Apresiasi.

Acara diikuti oleh 50 komunitas, 100 Penyair, 50 seniman Se-Indonesia yang berpartisipasi dan tampil dipanggung 'Apresiasi Hari Puisi' yag hadir sejak pukul 14.00 sampai 22.00 WIB.

Asri juga mengungkapkan  harapannya Hari Puisi disahkan negara menjadi Hari Puisi Nasional.

"Harapannya, kita meminta Negara untuk menjadikan Hari Puisi ini menjadi Hari Puisi Negara, dinasionalkan menjadi Hari Nasional. Sehingga Pemerintah juga ikut bertanggung jawab memelihara puisi di Indonesia," tegas Asri.

Asri pun menambahkan untuk di Era sekarang ini, memang sangat menurun dibandingkan dengan abad 18-19, saat itu puisi menjadi spirit, sekarang puisi mulai ditinggalkan kita hidupkan lagi.

(DI/MPH)