(foto: saat berlangsungnya diskusi rutin LPM Marhaen dengan materi Teknik Penulisan Berita dan Wawancara/HH) |
Marhaen, Jakarta - Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen dalam melanjutkan agenda diskusi rutin yang berlangsung setiap minggunya pada Selasa (14/11/2017) menghadirkan nuansa yang berbeda. Pada kesempatan kali ini LPM Marhaen melaksanakan diskusi bersama dengan suasana alam terbuka di Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta Selatan. Adapun materi yang diangkat berupa 'Teknik Penulisan Berita dan Wawancara'.
Diskusi dimulai sejak pukul 13.30 s/d 17.00 WIB, diawali dengan teori Teknik Penulisan Berita dan Wawancara di halaman Museum dan Perpustakaan Ragunan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan dengan hunting berita dikawasan setempat. Peserta diskusi yang hadir terdiri dari 12 anggota LPM Marhaen, lalu dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 orang.
M. Nazir Zaidan sebagai pemateri mengatakan tujuan dilaksakanya diskusi dengan materi tersebut untuk meningkatkan penulisan serta tata krama anggota LPM Marhaen dalam mewawancarai dan penulisan berita. "Agar secara individu calon, dan anggota dapat menulis berita dengan baik juga dapat menggunakan tata krama yang baik saat wawancara," ucapnya (14/11).
Diskusi dimulai sejak pukul 13.30 s/d 17.00 WIB, diawali dengan teori Teknik Penulisan Berita dan Wawancara di halaman Museum dan Perpustakaan Ragunan, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung di lapangan dengan hunting berita dikawasan setempat. Peserta diskusi yang hadir terdiri dari 12 anggota LPM Marhaen, lalu dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 orang.
M. Nazir Zaidan sebagai pemateri mengatakan tujuan dilaksakanya diskusi dengan materi tersebut untuk meningkatkan penulisan serta tata krama anggota LPM Marhaen dalam mewawancarai dan penulisan berita. "Agar secara individu calon, dan anggota dapat menulis berita dengan baik juga dapat menggunakan tata krama yang baik saat wawancara," ucapnya (14/11).
Saat di lapangan ketika dilaksanakanya hunting berita, salah satu kelompok berkesempatan mewawancarai seorang Asisten Pawang Macan mengenai Taman Marga Satwa Ragunan ini.
"Kita disini sebagai Lembaga Konservasi yaitu bertugas dengan cara mengembangbiakan, bukan untuk menjinakan hewan buas dan tempat penangkarannya juga sesuai dengan habitat masing-masing," jelas asisten pawang yang tidak ingin disebutkan namanya.
(foto oleh suaradewan.com) |
Kebun Binatang sendiri merupakan tempat hewan dipelihara dalam lingkungan buatan, dan dipertunjukkan
kepada publik. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang berfungsi sebagai tempat pendidikan,
riset, dan tempat konservasi
untuk satwa terancam punah. Taman Marga Satwa Ragunan/Kebun Raya Ragunan berdiri sejak tahun 1864 di kawasan Cikini kemudian di pindahkan ke kawasan Ragunan pada tahun 1969 yang di resmikan langsung oleh gubernur DKI Jakarta pada masa itu, yaitu Ali Sadikin, dan tempat ini dari masa ke masa tidak pernah sepi oleh pengunjung sampai saat ini. (HH-MDR-MG/DA)
0 Comments