(Foto: Aksi AMSI menolak Pengeluaran Surat Izin DWP/MNZ) |
Marhaen, Jakarta - Mahasiswa yang
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Selamatkan Indonesia ( AMSI ) menggelar aksi
perdana di depan LBH, Jl. Diponegoro, (12/12/17). Aksi ini merupakan bentuk dari
pernyataan sikap mengenai surat izin keramaian dari acara Festival Musik DWP
oleh Kapolda Metro Jaya kepada PT. Ismaya Group pada tanggal 14 Desember 2017.
Menurut Salim Wehfany selaku
koordinator AMSI "DWP (Djakarta Warehouse Project) adalah bentuk
akulturasi budaya asing. Hal ini tentu dikhawatirkan menggeser
nilai budaya luhur bangsa Indonesia serta merusak moral dan akhlak
generasi muda bangsa," ucapnya.
Adapun pernyataan sikap dari AMSI
dengan tegas kepada pemerintah untuk menghentikan acara DWP karena dapat dianggap sebagai ancaman untuk Indonesia di era milenial atau zaman sekarang
ini. AMSI menganggap Festival DWP sebagai panggung untuk merusak
moral anak bangsa dan menggeser budaya asli Indonesia.
“Sikap AMSI saat ini meminta Kapolda
metro Jaya mencabut izin keramaian acara DWP kepada PT. Ismaya Group” dalam sela
orasinya, ujar salim.
AMSI memahami dengan benar bahwa budaya adalah jati diri dan ciri khas satu bangsa Indonesia yang tidak perlu
diganggu oleh siapapun karena budaya adalah peradaban manusia tertua di
dunia.yang dari generasi ke generasi sebagai pegangan hidup satu etnis dan
bangsa. Seharusnya pemerintah menghentikan kegiatan tersebut. Karna tidak
menguntungkan bangsa Indonesia.
Harapan AMSI agar pemerintah dewasa
ini, bijaksana dan manusiawi untuk mengedepankan nilai-nilai idealisme, sebagai
pelengkap hidup seorang yang beragama dan beradat, sesuai cita-cita luhur para The Founding Father kita, Soekarno dimana tertuang dalam amanah Pembukaan UUD 1945 yaitu Kemanusian yang adil dan beradab.
Sedangkan Djakarta Warehouse Project merupakan salah satu rave party (pesta dansa yang diiringi musik berirama cepat dan pertunjukan lampu) terbesar di Asia Tenggara yang dimeriahkan oleh DJ Internasional maupun Lokal. Tahun ini akan dilaksanakan untuk ke-9 kalinya dan diselenggarakan pada 15-16 Desember 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Dilansir dari wartakota.tribunnews.com, DWP 2016 diketahui memberi pemasukan ke DKI Jakarta sebesar Rp 8 milliar hanya dari pajak tiket dan restoran yang masing-masing dikenakan 25 persen. (MNZ/DA)
0 Comments