oleh Hari Hadi
(sumber foto: instagram.com/@persijajkt) |
19
Desember 2017 adalah tanggal dan bulan yang bersejarah untuk masyarakat Jakarta karena bertepatan dengan hari jadinya komunitas/organisasi pendukung tim sepak bola Persija Jakarta yang berdiri pada 19 Desember 1997. Perjalanan
The Jakmania sejak berdirinya tidak hanya menjadi supporter
saja, tetapi The Jak panggilan supporter Persija mampu mewadahi ide dan kreatifitas
masyarakat Jakarta, khususnya para
pencinta sepak bola.
The Jak mendukung setiap pertandingan tim persija di
Jakarta maupun di luar Jakarta. Selama 20 tahun ini, The Jak selalu hadir dan
menjadi organisasi pemersatu masyarakat Jakarta tanpa ada batas-batasan suku, adat, ras, agama (SARA) karena menjadi anggota The Jakmania hanya ada satu
syarat yaitu loyal dan siap mendukung kepada tim Persija.
Berawal
dari sebuah tulisan spanduk “Welcome The Jak” yang terpajang di depan Stadion
Menteng yang sekarang menjadi Taman Menteng. Di dalam suatu ruangan itu pula, puluhan anak muda Jakarta kala itu mendapat pengarahan
dari Manajer Persija, Diza Rasyid Ali dan
Mimi Alkamar, serta Edi Supatmo yang hadir memimpin rapat untuk menentukan siapa
ketua dan kepengurusan untuk suporter Persija yang pertama. Akhirnya Muhammad Gunawan
Hendromartono yang lebih dikenal sebagai Gugun Gondrong terpilih secara
musyawarah mufakat menjadi Ketua Umum The Jakmania pertama. Gugun yang energik segera menyusun struktur organisasi dan personilnya. Ir. Ferry T. Indrasjarief
sebagai Ketua 1, Herry sebagai Ketua 2, Revi menjadi Sekretaris Umum, Bambang
Bendahara Umum. Mereka dipilih untuk kepengurusan pertama periode 1997-1999.
Mengapa
nama nya “The Jakmania”? Manajer dan para pendiri ingin suporter Persija
punya julukan lain yang lebih modis, lebih modern, lebih gaul, dan lebih
mengena bagi anak muda jaman sekarang. Kata The Jak dianggap mewakili gambaran
anak muda Jakarta saat itu, seperti the Yankees di Amerika. Oleh karena itu, semua yang hadir dalam ruangan tersebut sepakat menggunakan nama The Jakmania. Kata mania
kita ambil mengingat waktu itu ada fans club grup band Inggris
"Beatless" dengan nama Beatlemania.
Walau
pun nama nya ke barat-baratan tetapi yang menarik di dalam kebiasaan
sehari-hari panggilan ketua umum dan kepengurusan The Jakmania dari awal
berdiri nya sampai sekarang, yaitu adanya budaya panggilan khusus sesama
kepengrusan. Dengan awalan kata panggilan “BUNG”, kata panggilan yang di pakai
Bung Karno kepada pejuang Revolusi Indonesia untuk saling memanggil, kata "Bung" yang mengandung makna kesetaraan dan persaudaraan. Kata ini juga diambil
dari varian bahasa Betawi.
Pesan
kesetaraan dan persaudaraan yang ada di dalam kepengurusan The Jakmania yang membuat mereka semakin
besar jumlah anggotanya dan solid dari tahun ke tahun. Persija
bukan hanya menjadi sebuah klub sepak bola tetapi Persija sebagai sebuah wadah
anak Jakarta menyalurkan kesukaan serta kecintaannya terhadap olahraga sepak
bola Jakarta, bukan hanya sekedar itu Persija bagi banyak The Jak seperti kehidupan
yang dapat mencari sumber ekonomi secara kretif dan mandiri untuk anggota-anggotanya karena bisa menjual buah
tangan asli The Jak Mania seperti jersey Persija, baju The Jak Mania, bola dan
buah tangan lainnya yang biasa dijual di outlet setiap kordinator wilayah.
Ibu
Kota Jakarta harus menjadi cerminan kebangsaan bangsa Indonesia yang beragam dan
diikuti oleh perilaku suporter yang tidak anarkis dan tidak menjadi hooligan yang menolak perbedaan dengan cara kekerasaan. Jadi lah
suporter pemersatu bangsa karena saat
ini adalah tantangan besar bagi The Jak sebagai suporter sepak bola Ibu Kota untuk merepresentatifkan ide dan kreatifnya kepada suporter di seluruh Indonesia. Dengan pengalaman selama 20 Tahun ini bisa jadi modal yang sangat berharga untuk The Jak agar lebih dewasa lagi disetiap persoalan di dalam dunia sepak bola
Indonesia khususnya persoalan-persoalan di Tim Persija.
Penulis memiliki pantun untuk The Jakmania Seluruh Indonesia.
Jalan-jalan
ke Kampung Sanur, Jangan lupa lewat Pasar Baru.
Kalau ente ketemu Bapak Gubenur, boleh tanya tentang stadion baru.
Persija
Jaya Raya. The Jak Mania Kaya Raya. Untuk Indonesia Raya.
Selamat
Hut ke-20 untuk The Jakmania! Semakin dewasa, kompak dan kreatif.
0 Comments