oleh Hari Hadi

(foto oleh google.com)


Judul Buku : BUNG: Memoar tentang Mahbub Djunaidi
Penulis Buku : Isfandiari MD & Iwan Rasta
Penerbit Buku : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Harga : 75.000
Tebal Buku : 182 halaman
Tahun Terbit : 2017

Buku yang mengenang sosok H. Mahbub Djunaidi. Seorang yang di kenal sederhana dengan gagasan kebangsaanya yang besar seperti yang pernah ia tulis tentang Pancasila lebih tinggi dari pada Declaration of Human dan Manifesto Komunis itu salah satu karya tulisan beliau yang sangat di sukai Presiden Sukarno waktu itu.

Penulisan Buku  BUNG adalah sang anak kandung Mahbub Djunaidi Isfandiari MD  & Penulis Novel Iwan Rasta. Dengan gaya penulisannya yang ringan dalam pembawaan bahasa yang santai juga memiliki alur menarik dan yang berbeda dengan buku memoar yang lain.

Buku ini juga mengkupas tentang masa percintaanya Mahbub Djunaidi dengan sang Istri yang romantis serta heroik karena sebelum menikahi istrinya, ada permintaan khusus dari keluarga Istri.

Buku yang mengkisahkan pergaulan Mahbub dengan banyak orang dari Presiden sampai rakyat biasa. Mahbub yang dikenal orang sebagai ayah, teman, penulis, politisi serta humoris dalam keluarga maupun kerabat-kerabatnya dalam organisasi seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta Nahdlatul Ulama (NU), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Universitas Bung Karno (UBK).

Tokoh Mahbub, anak Betawi dari Tanah Abang yang teguh dalam berprinsip dan demokratis, serta pembawaan kesederhanaannya yang membuat ia banyak disukai orang. Bung Karno sering mengundang Mahbub ke Istana dan ia juga tak sungkan mengkritik kebijakan pemerintah Sukarno waktu itu. Hubungan beliau tidak harmonis saat Pemerintahan Orde Baru mempenjarai dirinya di Nirbaya bersama Bung Tomo karena mengiritikisi kebijakan Pemerintah saat itu.

Selain itu, buku ini menceritakan Mahbub Djunaidi sebagai seorang Sukarnois yang setia bersahabat dengan keluarga Sukarno dan pernah sebelum wafat ia berpesan kepada Rahmawati Sukarnoputri untuk secara rutin menyelenggarakan Haul Bung Karno.

Keunggulan dari buku ini membuat kita sebagai pembaca mendapatkan pandangan yang luas tentang Mahbub Djunaidi sang Pendekar Pena yang tak pernah berhenti menulis sampai akhir hayatnya dan juga melampirkan tulisan-tulisan Mahbub Djunaidi tentang kebangsaan yang di sampaikan secara konsisten, Santai Humoris tetapi sangat menyentuh sanubari pembaca.

Kekurangan Buku ini adalah sedikitnya Informasi Biografi mengenai Mahbub Djunaidi secara mendalam.