(Foto:6 pembicara dalam diskusi publik/sumber:Fifiyanti)

Marhaen, Jakarta – Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bung Karno (UBK) bekerja sama dengan Old Land Interstudy Institute mengadakan diskusi publik dengan tema “Selamatkan Planet Kita”  dan sub tema  “Mengelola Sampah Menjadi  Peluang Bisnis”. Di Aula Dr.Ir Soekarno Jl. Kimia No. 20, Menteng, Jakarta Pusat. Rabu, (5/12/18).

Pembukaan acara diawali dengan kata sambutan dari ketua panitia,  Frangky P.Roring SIP.,M.Si selaku Dekan FISIP UBK, DR dan juga Drs. Ir. Djoko Rianto Budi H., M.Si dari  Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dinarasumberi oleh Eko Setiobudi SE.,ME dari Ormas Baladhika Karya, Olly Tasya dari Indonesia Solid Waste Association (INSWA), Drs. Ir. Djoko Rianto Budi H., M.Si dari  Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dan Norman Arion Bimo dari Get Plastik. Serta di moderatori oleh Aditiawarman H. SH.SP., MSc dari Olad Land Interstudy Institute yang sekaligus menjadi Ketua Panitia dari kegiatan ini.
Dalam pemaparannya, Djoko Rianto mengatakan berdasarkan hasil penelitian beberapa lembaga setiap orang punya potensi memproduksi sampah.

“saat ini perorangan punya potensi produksi sampah mencapai 0,5 – 0,8. Yang terdiri dari 0,5 untuk lelaki dan 0,8 untuk perempuan”. Ujarnya.

Ia mengatakan nilai produksi sampah perempuan  lebih  besar daripada laki-laki dengan alasan bahwa dalam kehidupan sehari-hari perempuan punya kecenderungan belanja lebih banyak atau sering daripada lelaki.

Ia juga menambahkan bahwa ada 4 aspek dalam tata kelola sampah berbasis masyarakat,
“petama aspek ekonomi yang berbicara tentang bagaimana mengelola sampah dengan baik yang bisa mengubah sampah tidak mernilai menjadi bernilai. Kedua aspek sosial yang berbicara mengenai peningkatan kesejahteraan rakyat. Ketiga aspek lingungan yang tentunya berbicara mengenai kualitas lingungan jika kita bisa melakukan tata kelola sampah dengan baik. Dan yang terakhir aspek kesehatan yang berbicara mengenai bentuk tata kelola yang bagus dan baik agar tidak merugikan kalangan masyarakat”. Kata Djoko Rianto di depan puluhan peserta diskusi.

Sampah adalah hasil kegiatan sehari-hari baik berupa sampah padat ataupun cair. Terdapat dua jenis sampah, sampah organik atau mudah busuk dan sampah anorganik  atau yang tidak mudah busuk.
Bimo, dalam pemaparannya mengatakan bahwa plastik sendiri terbuat dari minyak mentah. Dan ia juga mengatakan bahwa laut Indonesia adalah salah satu penyumbang sampah plastik terbesar di dunia.

“laut Indonesia adalah penyumbang sampah plastik terbesar ke 2 di dunia, berada di bawah China”, ujar Bimo.

Setelah pemaparan dari setiap narasumber selesai, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Di penghujung acara, seluruh hadirin turut melakukan pemungutan sampah  yang ada di dalam ruang diskusi. Baik Mahasiswa, Dosen dan juga para narasumber turut ikut serta dalam pemungutan sampah tersebut. (Fifiyanti Abdurahman/MDP).