(Foto : Reruntuhan Puing-Puing Posko Perjuangan FKPB Pekayon/Danu)
Marhaen, Bekasi - Posko perjuangan Forum Korban Penggusuran Bekasi (FKPB) Pekayon sudah rata dengan tanah bersama puing-puing rumah yang telah digusur. Selasa (3/09/2019).

Eksekusi penggusuran Posko perjuangan FKPB yang berada di Jalan Pengairan, Jaka Setia, Pekayon, Bekasi Selatan dilakukan pada Senin (2/09).

Hairin Sangaji selaku pendamping FKPB menjelaskan kronologi penggusuran posko pada reporter Marhaenpress saat ditemui Selasa (3/09) dihalaman rumah warga yang berhadapan langsung dengan posko.

"Pada pukul 14:00 WIB mobil datang ke lokasi Posko," katanya

"Disitu (lokasi Posko) ada kawan-kawan yang mencoba ngobrol atau negosiasi, cuma langsung direpresi, didorong-dorong," ujarnya

Selain melakukan kekerasan secara fisik, Hairin juga menambahkan ada kekerasan secara verbal bernada ancaman.

"Ada intimidasi secara fisik, ada secara verbal juga, yang mengancam," tambahnya

(Foto : Kondisi terkini posko perjuangan FKPB setelah digusuh oleh alat berat/Danu)
Hairin mengatakan Seluruh pihak keamanan seperti Satpol PP, Polisi, Tentara dan ditambah Organisasi Masryarakat (Ormas) serta Karang Taruna ikut dalam pemukulan kepada warga.

"Mesra banget tuh, berjamaah memukuli warga dan kawan-kawan solidaritas ini," kata Hairin

Dikutip dari instagram @fkpbpekayon pada Senin (2/09) pukul 14.33 ada 3 kawan solidaritas direpresif (ote di kerumuni satpol PP, preman dan ormas lalu di gebukin hingga terluka di sikut, baju sobek. Ari dan Iqbal di tarik dan terkena sundutan rokok)

Sementara Nenek Sukiati (65) korban penggusuran saat diwawancarai reporter Marhaenpress pada Selasa (3/09) mengaku telah tinggal sejak tahun 1990.

"Saya dari tahun 1990, tapi kalau lihat dari anak lahir dari tahun 1983," katanya

Ia juga mengatakan saat eksekusi penggusuran Posko kemarin sempat ditendang oleh pihak keamanan.

"Nenek didorong sampai kejengkang, ketindian sama yang lain, dan ditendang," ujarnya

(Foto : Alat berat sedang membersihkan puing-puing sisah reruntuhan/Danu)
Walaupun posko sudah rata dengan tanah, Sukiati bersikukuh untuk bertahan dan terus berjuang bersama jaringan solidaritas yang ada.

"Kami akan tetap bertahan dan melawan, karena masih banyak juga yang membantu kami" pungkasnya

Pewarta : Danu Gustria Fernanda/CA