(Foto: Puncak pegunungan luhur wisata negeri di atas awan/Kompas)
Itu semua adalah kelebihan yang negeri ini miliki serta di anugerahkan oleh sang pencipta untuk kita bangsa indonesia, tentu tidak begitu saja dapat memberi nilai tambah bagi devisa pariwisata, bila tidak di iringi oleh tata kelola dan upaya menarik para wisatawan dengan cara yang ciamik.
Begitupun yang dialami oleh obyek wisata yang tengah viral di laman media sosial, yaitu “Negeri di atas Awan”, obyek wisata ini berlokasi di kawasan Gunung Luhur, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Obyek wisata ini (Negeri diatas Awan) semakin viral saat Gubernur Banten H. Wahidin Halim membuat video berdurasi pendek di kawasan tersebut. Dalam memfasilitasi para wisatawan, pembangunan infrastrukturpun terus di galakkan, mulai dari memasang rambu-rambu jalan sampai dengan membuka akses jalan menuju lokasi tersebut sehingga, bukan saja meningkatkan nilai dari pariwisata, tetapi sekaligus membuka akses masyarakat antar kabupaten, kota serta provinsi.
Penulis berharap obyek wisata baru ini dikelola dengan manajemen yang baik, pengelolaanya diberikan kepada masyarakat sekitar, dan pemerintah juga terus memberi pembinaan sekaligus pemantauan tentang tata kelola pariwisata, agar kreatifitas masyarakat dibina sekaligus menjaga kelestarian kebudayaan yang ada di Desa Wisata Banten ini.
Penulis mengingatkan kepada Gubernur untuk terus memprioritaskan pembangun Desa-Desa Wisata di Banten, karena provinsi ujung jawa ini mempunya kekayaan pariwisata yang melimpah seperti ; Taman Nasional Ujung Kulon dan Pesisir pantai nya yang indah dan terlebih dahulu terkenal dibandingkan Negeri di atas Awan.
(Foto : Akses jalan menuju obyek wisata negeri di atas awan,gunung luhur/Kompas)
Penulis juga menghimbau untuk para wisatawan Negeri di atas Awan agar perlu menjaga kebersihan di sekitar Gunung Luhur tersebut, agar pesona serta keindahan alamnya terjaga dan dapat bertahan hingga puluhan tahun lamanya, sehingga bukan saja hari ini kita nikmati melainkan sampai kepada tangan-tangan anak serta cucu kita kelak nanti, dan masyarakat Banten khususnya Kabupaten Lebak semakin mandiri, kreatif, dan terus bergotong-royong dengan Pemerintah setempat untuk mewujudkan kesejahteraan umum di “Tanah Jawara.”
Terakhri penulis berpesan pada seluruh Mahasiswa di Banten dan seluruh indonesia dapat terus berperan aktif dengan ilmu nya, tidak hanya kritis membangun sistem politik, tapi turut pula serta membangun Desa-Desa di indonesia lewat pemberdayaan masyarakat desa yang inovatif dan transformatif di era revolusi 4.0 sekarang ini.
Penulis : Hari Hadi Putra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bung Karno
Editor : Chaerul Anwar
0 Comments