(Paskibra UBK saat menjalankan tugas pengibaran bendera memperingati Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-73 di lingkungan Universitas Bung Karno/ Sumber : Instagram @paskibraubk )
Marhaen, Jakarta - Paskibra Universitas Bung Karno (UBK) hingga kini belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) Rektor terkait pengajuannya untuk dijadikan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), meski demikian Paskibra selalu terlibat dalam kegiatan pengibaran bendera di kampus.
Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai kapan pertama terbentuknya Paskibra di UBK. Pihak kampus menyatakan 2014 menjadi tahun pertama, sementara anggota Paskibra justru menyatakan organisasi tersebut terbentuk Agustus 2017 dengan dasar kesepakatan bersama para paskibraka yang terpilih untuk pengibaran upacara 17 Agustus 2017. Namun terlepas dari itu, kenyataannya hingga kini Paskibra masih belum mendapatkan SK Rektor.
Ketua Organisasi Paskibra, Virdy Virsyalsyah beranggapan bahwa salah satu alasan tidak dikeluarkannya SK karena terbentuknya organisasi baru di lingkungan Kampus.
"Alasannya karena ada organisasi lagi yang terbentuk yaitu Resimen Mahasiswa (Menwa)." Ujar Virdy, ketika ditemui di Kampus Pegangsaan, Senin (28/10/2019).
Menurutnya ada rencana dari Kampus untuk menyatukan Paskibra dengan Menwa. Namun dari pihak Paskibra menolak karena memiliki perbedaan tupoksi.
"Kita dari paskibra tidak ingin ada pemersatuan dari Paskibra ke Menwa atau Menwa ke Paskibra. Kita ingin berjalan sendiri, karena dari tupoksi masing-masing juga berbeda." Tegas Virdy.
Ia berharap pihak kampus dapat segera menurunkan SK. Dengan tujuan segala kegiatan yang melibatkan Paskibra memiliki pengakuan dan kejelasan.
Salomon Babys, selaku Kemahasiswaan UBK membenarkan bahwa ada rencana penyatuan kedua organisasi tersebut.
"Sebenernya ada semacam pemikiran kita agar UKM atau Paskibra ini bagaimana duduk bersama dengan Menwa untuk membahas mengenai keorganisasiannya. Hal itu kita tawarkan oleh karena Menwa dan Paskibra bisa bersinergi untuk menjadi sebuah lembaga khusus yang tidak seperti UKM" Ujar Salomon, saat ditemui di Kampus Pegangsaan, Senin (28/10/2019).
Sebelumnya, sejak Desember 2018 pihak Paskibra telah mendesak untuk membuat UKM. Namun Kampus masih beranggapan bahwa dua lembaga tersebut untuk disatukan karena memiliki keterkaitan.
"Karena Menwa secara pribadi menekankan siap membela negara, kalo Paskibra menyatakan siap menaikkan bendera. Pertanyaannya kapan orang siap menaikkan bendera kalo dia tidak siap membela negara?" Kata pihak Kemahasiswaan.
Menurutnya perlu ada konfirmasi lagi antara Paskibra dengan pihak Kampus.
"Kalo UKM kan peminatan, Paskibra kan terkait penugasan" lanjut Salomon.
Sejak awal berdiri Paskibra aktif terlibat dalam kegiatan pengibaran bendera di Internal Kampus. Mulai dari Upacara kemerdekaan hingga Sumpah Pemuda. Dengan sistem pihak Kampus koordinasi pada Paskibra mengenai anggota-anggota yang akan bertugas, tapi tanpa dikeluarkannya surat perintah penugasan.
Ketua persiapan UKM Paskibra, Khaerul Hidayat atau akrab disapa Jaka menyatakan bahwa Paskibra tidak ingin dijadikan petugas keamanan kampus.
"kami punya tugas suci sebagai pasukan pengibar bendera bukan menjadi keamanan kampus" Ujar Hidayat, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa, (29/10/2019).
Menurutnya rencana penggabungan dengan Menwa dari dulu sudah diminta oleh pihak kampus, tapi Paskibra masih tetap ingin berjalan dengan landasan hukum yang diatur AD/ART Paskibra.
Mengomentari SK yang tak kunjung turun, ia berpendapat bahwa anggota Paskibra tetap mengemban sumpah putra-putri Indonesia yang berjanji pada sumpah saat pengukuhan, yaitu menjalan tugas suci menjadi pengibar bendera dalam situasi dan kondisi apapun.
"SK paskibra yang tak kunjung dikeluarkan itu malah menjadi cambukan bagi seluruh anggota paskibra bahwa paskibra lahir dari kemandirian tapi kami selalu siap dalam menjalankan tugas suci mengibarkan sang Dwi Warna" ungkapnya.
Hidayat mengibaratkan Paskibra adalah bagian dari seni baris-berbaris, ketika sudah mencintai seni maka tanpa legalitas pun mereka akan siap melestarikan kesenian tersebut. Ia bersyukur masih punya kawan-kawan yang loyal terhadap Paskibra. Walaupun mereka tau, meskipun tidak memiliki legalitas Paskibra di UBK sering kali berjuang untuk kepentingan UBK dimomentum-momentum kebangsaan.
Dari situ mereka banyak belajar arti perjuangan, yang mulanya keluarga besar mahasiswa pengibar bendera UBK menjadi UKM paskibra. Diujung pembicaraannya ia menaruh pesan kepada anggota Paskibra saat ini untuk tetap semangat mengibarkan bendera.
"Pesanku untuk Adik-adik Paskibra, yang hari ini masih berjuang, berkarya dan terus menjalankan tugas suci. Teruslah berlatih walaupun tertatih, karena letih itu hanya untuk mereka yg tidak normal. Tetap semangat dalam mengibarkan sang saka merah putih". Ujar Hidayat yang kini telah jadi Purna Paskibra UBK.
Pewarta : Moehamad Dheny Permana/CA
#SKRaktor #UKM #paskibraubk #menwa #organisasimahasiswa #ubk #purnapaskibrakaubk #pengibaranbendera
0 Comments