(Foto : Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) kota Cimahi turut menghadiri Women's March Jakarta pada Minggu, 08/03/2020 /Ayu).
Marhaen, Jakarta - International Women's Day (IWD) atau Hari Perempuan Internasional dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Sejak tahun 2017, Women's March Jakarta selalu menyelenggarakan untuk merayakan Hari Perempuan Internasional.
Minggu, (08/03/2020) sejak pukul 10.00 WIB tepatnya di depan Kantor Bawaslu jalan MH. Thamrin, Jakarta. Ribuan orang telah berkumpul mulai dari kaum buruh, organisasi, komunitas, pelajar, mahasiswa, hingga individu mereka datang untuk menyampaikan aspirasi dengan longmarch yang berakhir di Taman Aspirasi Monas.
Women's March Jakarta kali ini para partisipan datang dengan membawa beragam poster, aspirasi, hingga tuntutan terkait isu-isu terhadap perempuan, seperti halnya kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual dan kesetaraan gender serta tuntutan kepada pemerintah untuk segera mengesahkan RUU PKS.
Tak mau ketinggalan para kaum buruh perempuan pun turut hadir pada Women's March Jakarta ini, salah satunya Neni anggota Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) kota Cimahi, ia meminta kepada pemerintah untuk tidak mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menurutnya sangat merugikan terutama bagi kaum buruh perempuan.
"Harapan saya dengan mengikuti aksi ini semoga perempuan semakin bisa dihargai, dijaga, dan tidak ada diskriminasi. Lalu untuk pemerintah, jangan sampai Omnibus Law RUU Cilaka ini disahkan, soalnya itu benar-benar merugikan hak-hak buruh terutama perempuan," ungkapnya.
Lifia salah satu mahasiswi yang ikut serta dalam aksi Women's March Jakarta ini, juga menyatakan bahwa ini salah satu bentuk protes dari perempuan, menurutnya selama ini banyak orang yang memarjinalkan perempuan.
"Karena ini adalah salah satu bentuk protes dari perempuan, selama ini banyak orang yang secara tidak sadar telah melecehkan, mendiskriminasi, dan memarjinalkan perempuan," ucapnya.
Ia juga menegaskan, bahwa sesama perempuan untuk selalu paham tentang hak perempuan karena perempuan mempunyai hak atas dirinya sendiri.
"Semoga makin banyak perempuan-perempuan di Indonesia yang paham tentang hak, peran, dan tugasnya sebagai perempuan. Dan untuk sesama perempuan selalu support kegiatan positif yang dilakukan oleh para perempuan lainnya. Ingat bahwa perempuan adalah manusia utuh yang merdeka dan mempunyai hak atas dirinya sendiri," tegasnya.
Timotius salah satu masa aksi yang sangat mendukung kesetaraan gender ini pun turut hadir, dia berharap pemerintah untuk segera mengesahkan RUU PKS yang dinilai bisa menjadi payung hukum bagi perempuan dan korban.
"Sebenernya aku konsen banget sama kesetaraan gender dan berharap pemerintah dapat segera merealisasikan RUU PKS yang menjadi basis dari kesetaraan gender itu sendiri, dan bisa menjadi payung hukum bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual," ungkapnya
Dilansir dari CNN Indonesia, tahun 2020 merupakan tahun yang penting untuk kesetaraan gender. Salah satunya momentum peringatan ke-25 Deklarasi dan Platform Aksi Beijing, lalu tepat 10 tahun sejak berdirinya Perempuan PBB, dan peringatan 20 tahun resolusi Dewan Keamanan PBB 1325 tentang perempuan, perdamaian dan keamanan.
Penulis : Ayu Rizquina Agustin
Editor : Chaerul Anwar
0 Comments