( Foto : Massa aksi sedang mengangkat kartu merah sebagai bentuk peringatan kepada Nadiem Makarim)


Marhaen, Jakarta - Didepan gedung Kementrian kebudayaan dan pendidikan (KEMENDIKBUD), tampak kelompok mahasiswa melakukan unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (HPN), Senin (03/5/2021).

Diketahui, massa aksi merupakan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI), Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Federasi Pelajar Jakarta dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Adapun beberapa tuntutannya, yakni gratiskan biaya pendidikan dimasa pandemi, wujudkan pendidikan gratis, ilmiah dan demokratis, lawan pembungkaman ruang demokrasi dan beberapa tuntutan lainnya.

Tidak hanya itu, masa aksi juga mempopulerkan hashtag seperti #EducationNotSale, #CabutSKDroupOut dan #DemokrasiPendidikanSeluasLuasnya dan #GratiskanPedidikanDimasaPandemi.

( Foto : Polisi dengan menggunakan pakaian APD sedang mengawal aksi mahasiswa di depan gedung Kemendikbud, Senin (03/05/2021)/Fifi)

Salah satu orator perwakilan Universitas Indonesia (UI), mengajak untuk merefleksikan segala hal yang terjadi di Indonesia selama tahun 2020. 

"Mari kita refleksikan atas jasa - jasa pemerintah yang membiarkan ratusan mahasiswa, ribuan mahasiswa yang tidak bisa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di masa pandemi", katanya.

Sementara itu, selama aksi berlangsung telihat masa aksi memegang dan mengacungkan kartu merah dengan tujuan memberikan peringatan kepada Nadiem Makarim.

"Kartu ini menjadi penanda bahwa kita tidak akan tinggal diam, masyarakat akan terus mengingatkan Nadiem Makarim bahwa pendidikan adalah hak bukan komoditas kapitalis", kata perwakilan UI ketika menyampaikan orasinya.

Kemudian, ketika berita ini naik tujuh perwakilan mahasiswa telah dijinkan masuk kedalam untuk melakukan audiensi dengan pihak Kemendikbud.


Penulis : Fifiyanti Abdurahman

Editor : Ayu Gurning