(Foto : Saat berlangsung acara webinar/Ayu)

Marhaen, Jakarta – Memperingati hari Anti Narkoba yang jatuh pada tanggal 26 Juni, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Bung Karno menggelar webinar secara online melaui Zoom Meeting dengan  mengusung tema Melenial & Narkoba “Mengenal Bahaya Narkoba Bagi Generasi Milenial” pada Senin (28/6/2021).

Narkoba menjadi salah satu hal yang harus diperangi bersama, mengingat narkoba bisa digunakan oleh siapapun dan kapanpun. Kehidupan generasi milenial dan generasi Z yang saat ini memiliki banyak waktu luang untuk bersosialisasi dengan sangat mudah terpapar narkoba dengan efek yang panjang. 

Kehidupan dunia kampus menjadi salah satu tempat yang sangat mudah dalam penyebaran narkoba dengan pendekatan yang beragam salah satunya mahasiswa DO (drop out) yang sudah paham dengan polarisasi dunia kampus. Hal itu dikatakan oleh Dr, Benny Mamoto, S.H, M.Si selaku Direktur BNN sekaligus Ketua Harian Kompolnas yang menjadi pemateri pada acara ini.

“berapa kali saya melakukan penangkapan didalam kampus dan pengedarnya adalah mahasiswa DO yang bekerja sama dengan sindikat”, ungkapnya.

Benny juga menuturkan bahwa orang tua atau pihak manapun diwajibkan untuk melaporkan jika mengetahui anaknya atau orang sekitarnya telah menggunakan narkoba karena hal tersebut sudah ada di dalam undang-undang narkotika sehingga mereka yang tidak melakukan hal tersebut bisa diproses hukum dikarenakan menutupi informasi tersebut

“Dalam Undang-Undang Narkotika No.35 Tahun 2009 orang tua yang anaknya terkena narkoba dan tidak lapor ada sanksi hukumnya. Mereka yang lapor tidak akan diproses hukum. Seperti tadi halnya ketika kampus yang menemukan ada mahasiswa yang positif narkoba sebaiknya dilaporkan daripada nanti diporses hukum dan akan mencoreng nama baik kampus kita”, lanjutnya. 

Dari segi psikologi, seseorang bisa terjerumus ke dalam jurang narkoba diakibatkan berawal dari adanya perkembangan psikososial dimana seseorang merasa dirinya diasingkan karena tidak tercapaikan.. 

Ketika seseorang tidak bisa mencapai intergrasi sosialnya itu maka akan menyebabkan dislokasi atau merasa diasingkan sehingga pada akhihrnya yang merasa memiliki permasalahan dengan orang terdekat akhirnya akan mendekatan diri dengan narkoba itu merupakan salah satu hal yang mungkin terjadi”, ucap Delfitria seorang S1 Psikologi UI yang juga menjadi pemateri pada acara ini,

Ia menambahkan bahwa narkoba tidak bisa dijadikan teman, gaya hidup, dan waktu ruang. Secara substansi narkoba dapat membahayakan dan menyakiti diri dan meminta masyarakat terutama untuk para milenial untuk secara sadar berpikir secara rasional.

“Secara substansi nya saja dia (narkoba) sudah menyakiti diri kita, sudah sangat membahayakan dan dalam hal ini perlu dihindarkan demi kesehatan psikologis maupun fisik. Sampai detik ini harusnya kita semua sadar secara rasional, secara kognitif, secara pikiran kita bahwa narkoba tidak memenuhi standar kita. Narkoba tidak bisa kita jadikan teman, narkoba tidak bisa dijadikan gaya hidup dan narkoba juga ternyata tidak bisa kita jadikan kegiatan untuk mengisi waktu luang”, lanjutnya.

Salah satu faktor seseorang bisa tejerumus ke dalam jurang narkoba dikarenakan fakror lingkup pertemanan yang tidak sehat. Kehidupan milenial yang ingin merasa bebas dengan apa yang dirinya dan lingkup pertemanannya lakukan bisa sangat mudah terkena narkoba. Hal itu juga dibenarkan oleh Rifky Bagus Aji Pratama yang merupakan Duta Anti Narkoba Jatim 2020 yang juga menjadi pemateri. 

“Memilih lingkup pertemanan juga menjadi aspek penting dalam terhindar dari narkoba, Karena salah satu faktor penyebaran narkoba terjadi pada pertemanan dengan pergaulan yang bebas. Untuk itu memilih lingkup pergaulan juga bisa tergantung pada prinsip dan diri kita sendiri agar terhindar dari jerumus narkoba”, ucap Rifky.

Renggi Ardiansyah selaku Duta Anti Narkoba Universitas Bung Karno pun mengatakan hubungan antara komunikasi sangat penting, guna bisa menjadi arahan kepada diri sendiri dan masyarakat sekitar akan dampak dari narkoba tersebut.

”Hubungan komunikasi dengan narkoba terletak pada dimana kita perlu mengkomunikasikan bukan hanya kepada orang sekitar tetapi juga pada diri sendiri bahwa apa yang kita lakukan ini dapat memberikan impact yang baik atau yang buruk pada diri sendiri”, ungkapnya.


Penulis : Ayu Rizquina

Editor : Ayu Gurning