(Foto : saat berlangsung acara webinar/Suandira)


Marhaen, Jakarta -  Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) menggelar webinar bertajuk “Membangkitkan Optimisme dan Harapan Publik Di Tengah Pandemi Covid-19 Dengan Spirit Kewirausahaan Sosial”, yang dilatar belakangi kondisi gerakan pelaku wirausaha dalam upaya mengikis dampak transisi saat ini terutama di sektor UMKM, Kamis (05/08/2021) via  Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube.

Membentuk kewirausahaan sosial merupakan salah satu solusi atraktif yang mampu memberikan dampak lingkaran lebih besar dalam kelompok masyarakat maupun mahasiswa guna memiliki gen kepedulian kepada sesama.

Sejak tahun 2020 hinggat saat ini, YIIM dan UBK telah mengikatkan diri dalam sebuah Memorandum Of Understanding (MOU) untuk bersinergi kepada program pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Maman Imanulhaq mengatakan bahwa” tentunya kita perlu menyoroti soal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) saat ini yang terkena dampak signifikan karena pandemi Covid-19, Akibatnya para pelaku usaha terbatas dalam melakukan mobilisasi sampai gulung tikar. Seharusnya pemerintah jangan menganggap berlebihan dengan situasi maupun kondisi. Mereka juga melakukan upaya top down tetapi gagal untuk membangkitkan partisipasi masyarakat secara button up,”.

Dilemanya dengan perihal tersebut dalam pelaku wirausaha secara non essensial terdapat peran penting yang wajib dilakukan yaitu poin pertama masyarakat mesti melihat Covid-19 ini sebagai tantangan. Kedua, perlunya edukasi guna mewujudkan ketahanan mental semacam normalitas baru melalui bakat-bakat terpendam untuk mengenali peluang nyata.

“Di masa pandemi Covid-19 masyarakat juga harus menyesuaikan kondisi era zaman yaitu bangkit dengan kreatifitas, inovasi serta optimis pada kewirausahaan sosial selaku nasional maupun internasional, kemudian ini merupakan salah satu faktor untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian saat menghadapi persaingan ekonomi secara global terkait eskalasi social entrepreneur guna mencari terobosan baru dalam mengembangkan usahanya,” Ujar Didik Suhariyanto selaku Rektor UBK.

Upaya mengkukuhkan kewirausahaan perlu dilakukan secara sistematis dan terencana.  Dengan kuatnya daya personal branding dalam suatu perkembangan wirausaha memberikan dampak positif bagi suatu perekonomian yaitu penyediaan lapangan pekerjaan.

“Saya mengambil peran lebih untuk memberikan pelatihan wirausaha dan membantu mengakses permodalan kepada mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur guna menopang perekonomian di Indonesia. Jika semakin banyak generasi muda terlibat bukan tidak mungkin kita akan menemukan ikon-ikon kewirausahaan sosial baru serta memberikan efek gigantis bagi pertumbuhan perniagaan sekalipun dalam situasi sukar pandemi,” Ujar Hermanto selaku Alumni Kewirausahaan YIIM.

Kemudian para pelaku usaha yang sedang berkecimpung maupun ingin merintis usaha baru, harus beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi sebagai platform bisnis online guna mempromosikan suatu branding maupun jasa melalui digital marketing agar memaksimalkan benefit serta profit demi kesejahteraan sosial dan perekonomiannya.

Dewi Astari selaku sekretaris YIIM mengungkapkan” Pemerintah perlu ikut berperan aktif dalam memutar roda ekonomi terhadap pelaku UMKM. Melihat dinamika global yang terjadi tentunya menjadi harapan dan semangat kewirausahaan sangat berguna bagi bangsa Indonesia. Di depan tantangan akan lebih jauh besar, bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga persaingan konvensional saat masuk ke semua lini kehidupan. Inilah momentum tepat untuk membangun mental masyarakat agar lebih kuat serta kompetitif,”.


Penulis : Suandira Azra Badrianan

Editor : Ayu Gurning