Judul film : Hope
Tahun rilis : 2013
Genre : Drama
Durasi : 122 menit
Sutradara : Lee Joon-ik
Penulis : Kim Ji-hye
Film Hope rilis pada tahun 2013, film ini mengangkat kisah nyata dari seorang gadis kecil yang menjadi korban kekerasan seksual dan perjuangan orang tua demi membantu putri kecilnya untuk bangkit dari rasa trauma. Kisah nyata ini sempat menghebohkan warga Korea Selatan pada tahun 2008.
So Won merupakan gadis kecil yang diperankan oleh Lee Re, yaitu seorang anak berusia 8 tahun yang sedang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia dapat dikatakan kurang mendapat perhatian karena orang tuanya sibuk bekerja. So Won adalah anak tunggal yang tinggal bersama ayah ibunya. Ayahnya bernama Im Dong Hoon yang diperankan oleh Sol Kyung-gu, seorang pegawai pabrik, sedangkan ibunya bernama Kim Mi Hee yang diperankan oleh Uhm Ji Won, membuka toko kecil di depan rumahnya.
Film ini diawali dengan adegan So Won yang akan berangkat sekolah, tetapi cuaca sedang hujan. Ibu So Won menawarkan untuk mengantarkannya ke sekolah. Namun, So Won menolak lantaran jarak rumah dengan sekolah tak begitu jauh.
Di pagi hujan itu, So Won bertemu dengan seorang pria paruh baya yang sedang mabuk. Pria tersebut meminta So Won untuk berbagi payung. Melihat pria itu basah kuyup, ia berniat membantu, tetapi setelah itu, So Won justru dibawa ke sebuah bangunan yang tidak jauh dari sekolahnya. Tragedi itu pun terjadi.
So Won diperkosa hingga terluka parah. So Won yang terluka dan dipenuhi dengan darah di sekujur badannya berusaha mengambil ponsel miliknya untuk meminta bantuan polisi dan ia pun segera dibawa ke rumah sakit. So Won harus menerima kenyataan pahit, usus besarnya terluka parah hingga harus dioperasi. Dokter bahkan harus membuat anus buatan di dalam perutnya. So Won harus memakai kolostomi seumur hidupnya.
Ia mengalami trauma yang mendalam, hal tersebut membuat So Won menjadi takut terhadap pria dewasa, bahkan ayahnya sendiri sehingga membuat ayahnya harus memakai kostum kokomong untuk melihat kondisi So Won secara dekat.
So Won dan keluarga harus menghadapi proses hukum yang tidak mudah untuk menangkap pelaku, So Won harus membuat kesaksian di pengadilan hukum. Kasus ini pun menjadi pemberitaan media massa sehingga So Won dan keluarganya menjadi sorotan.
Demi memulihkan kondisi psikis putrinya, Dong Hoon dan Min Hee membayar psikiater untuk membantu putrinya pulih. Perlahan kondisi mental akan membaik, tetapi perjuangan belum selesai. So Won dan keluarganya harus menghadapi proses konferensi untuk mengirim pelaku ke penjara.
Mendapatkan keadilan bagi korban kekerasan seksual pada anak bukanlah hal yang mudah. Saat di persidangan pelaku mengaku bahwa pelaku tidak menyadari perbuatannya karena pengaruh alkohol. Namun, pengadilan memberikan hukuman 12 tahun penjara yang di mana tidak sebanding dengan dampak yang dirasakan So Won. Ayah So Won tak kuasa menahan amarah di ruang persidangan.
Pada akhirnya, So Won dan keluarganya hanya bisa pasrah dengan keputusan hakim. So Won harus terus berusaha memulihkan diri agar dapat melanjutkan hidup. Dengan dukungan keluarga dan orang-orang sekitar, So Won bisa melalui masa-masa sulit. Meskipun trauma So Won tak bisa hilang secara cepat, kini ia tidak takut lagi dengan ayahnya.
Semangat So Won untuk bangkit dan pulih memberikan pesan moral kepada penonton mengenai rasa semangat untuk bangkit dari sebuah musibah karena pasti akan ada harapan untuk masa depan yang lebih baik. Pencegahan dan penanggulangan terkait kekerasan seksual terus diperhatikan, begitu juga dengan keadilan bagi para korban yang harus terus diperjuangkan.
Penulis: Angelina Naya Christin
Editor: Bintang Prakasa
0 Comments