Judul : Babi Babi Babi
Penulis : Putu Supartika
Penerbit : Mahima Institute Indonesia
ISBN : 978-623-7220-55-8
Jumlah Halaman : 138
Tahun Terbit : 2020
Novel ini berkisah tentang musibah yang terjadi pada rumah tangga Kondra dan Murni yang mengetahui bahwa anak gadisnya, Ratna yang masih duduk dibangku kelas 6 Sekolah Dasar diketahui tengah hamil setelah mengalami muntah-muntah dan demam selama lima hari. Mengetahui hal tersebut, Kondra langsung menyuarakan amarahnya kepada Ratna, membentaknya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Ditarik rambutnya dengan kasar, Kondra terus menanyakan siapa ayah dari bayi yang sedang dikandungnya tersebut. Tidak tahan dengan rasa sakit, Ratna akhirnya membuka suara dan berkata bahwa ia dihamili oleh babi. Pengakuan tidak masuk akal tersebut membuat Kondra dan Murni bingung, bagaimana mungkin seekor babi bisa menghamili manusia.
Dengan masih tersulut amarah, Kondra langsung mengusulkan untuk menikahkan Ratna dengan babi tersebut. Mendengar hal itu, Murni menentang keras usul Kondra, karena dilihat dari sisi manapun tidak mungkin manusia menikah dengan babi. Kondra tidak mau kehamilan Ratna yang tanpa seorang lelaki itu menjadi aib bagi keluarga, akan ada banyak gosip beredar di kampungnya tentang Ratna anak dari Wayan Kondra bunting dan sebentar lagi akan melahirkan.
Banyak sekali ide yang Murni usulkan agar pernikahan anak perempuannya dengan babi tidak dilaksanakan, tetapi hal tersebut bertentangan dengan Kondra yang ingin sesegera mungkin menikahkan anaknya dengan babi. Sederetan persiapan dilakukan oleh Kondra, ia mulai mendatangi rumah kerabatnya untuk memberitahukan perihal pernikahan anaknya, mulailah muncul pertanyaan siapakah lelaki yang akan meminang Ratna.
Murni yang semakin gelisah ketika mengetahui bahwa sebentar lagi adalah hari di mana anak satu-satunya akan menikah dengan babi, pikirannya kacau membayangkan kerabatnya, pemuka agama, dan warga di kampungnya melihat yang datang bukanlah seorang lelaki melainkan seekor babi.
Menatap langit kamarnya, Murni hanya berharap bahwa hari esok tidak akan datang sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mencegah Ratna dinikahkan dengan babi oleh ayahnya sendiri, hingga terpikirkan sebuah ide gila untuk menghancurkan sesajen yang dipersiapkan oleh Kondra untuk pernikahan Ratna.
Membaca novel ini membuat saya tersadar betapa pentingnya menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan tidak terburu-buru dalam pengambilan keputusan. Pentingnya sebuah diskusi serta tukar pikiran agar tidak ada kesalahan dalam komunikasi dan penyesalan yang terjadi di hari kemudian.
Menurut saya, novel ini akan lebih cocok untuk dibaca oleh pembaca berusia 17 tahun ke atas, ide cerita yang liar serta pemilihan kata tidak senonoh banyak digunakan dalam novel ini sehingga kurang cocok dengan pembaca di bawah umur. Saya sendiri sangat menikmati ketika membaca novel ini, kejadian tak terduga dalam cerita membuat saya bisa merasakan berbagai macam emosi mulai dari marah, bingung, hingga sedih.
Penulis: Salsabila Ananda Nurhaliza
Editor: Bintang Prakasa
0 Comments