(Foto: poster film V for Vendetta/ebay.com)

Judul : V for Vendetta 

Genre : Action, Thriller, Drama

Sutradara : James McTeigue

Produser : Joel Silver, Grant Hill, Andy Wachowski, Larry Wachowski 

Distributor : Warner Bros. Pictures

Tahun rilis : 17 Maret 2006

Durasi : 132 menit 

V for Vendetta merupakan sebuah film adaptasi yang diangkat dari grafis novel DC Vertigo tahun 1988 dengan judul yang sama karya Alan Moore dan David Lloyd. Film ini juga berisi aktor dan aktris ternama yang sudah tidak asing lagi di telinga, seperti Clive Ashborn yang berperan sebagai Guy Fawkes, Evey Hammond yang diperankan oleh Natalie Portman, Hugo Weaving sebagai V, Stephen Rea sebagai Finch, serta John Hurt sebagai Kanselir Adam Sutler. 

Film ini mengambil latar waktu abad ke-15, di mana dibuka dengan seseorang laki-laki sedang berada di terowongan bawah tanah, yaitu Guy Fawkes merupakan anggota Kelompok Bubuk Mesiu (Gunpowder Plot) memulai upayanya untuk melancarkan kudeta terhadap pemerintahan yang sudah melakukan penindasan terhadap rakyat. Ia pun berniat meledakkan Gedung Parlemen. 

Sayangnya, usaha Fawkes tersebut gagal dan ditangkap pada tanggal 5 November serta berakhir dengan dihukum gantung di depan semua orang. Tanggal tersebut kemudian menjadi pembawa makna sangat besar di sepanjang film khususnya bagi V sang tokoh utama.

Beralih ke masa sekarang, Evey Hammond berjalan keluar di malam hari yang kemudian ia ditangkap oleh satuan polisi, yaitu Fingerman karena adanya peraturan jam malam. Alih-alih membawanya ke kantor polisi, para Fingerman tersebut melakukan pelecehan seksual terhadap Evey. V yang melihat hal tersebut menghajar semua Fingerman bejat di sana. 

V kemudian mengajak Evey untuk menonton pertunjukan musik yang pasti belum pernah Evey lihat sebelumnya. Pertunjukan musik yang dimaksud oleh V ternyata merupakan aksi peledakan Old Bailey, gedung pengadilan, berdiri sejak 1902 silam di London. 

V mengajak seluruh rakyat Inggris untuk bergabung pada peringatan Guy Fawkes Knight di depan House of Lords pada 5 November tahun depan untuk bangkit melawan rezim pemerintah yang otoriter, Partai Norsefire. Para polisi yang sudah datang di dalam kantor media BTN menggeledah untuk mencari keberadaan V. Akan tetapi, Evey berhasil membantu V melarikan diri dari kejaran para polisi meskipun ia pingsan terkena pukulan oleh salah satu anggota kepolisian yang berusaha untuk menangkap mereka berdua. 

Evey kemudian dibawa dan saat sadar telah berada di rumah V, kemudian menawarinya untuk tinggal di rumahnya sampai 5 November tahun depan saat ia selesai dengan misinya. V mengawali misinya tersebut dengan membunuh antek-antek dari pemerintah mulai dari dokter, divisi propaganda sampai ke uskup yang bejat.

Di saat menyelidiki siapakah identitas V yang sebenarnya, mulai menemukan sesuatu yang janggal. Finch, seorang polisi yang ditugaskan untuk menangkap V, menemukan sebuah fakta, yakni virus bernama St. Mary merupakan eksperimen senjata biologis di Larkhill Detention Centre yang dijalankan oleh pemerintah untuk membinasakan lawan-lawan politik mereka. Finch juga telah mengetahui bahwa V adalah salah satu dari korban percobaan dari senjata biologis tersebut. 

Creedy, Ketua dari Partai Norsefire melepaskan Virus St. Mary kepada warga Inggris yang membuat lebih dari 80 ribu warga tewas. Organisasi teroris dikambing hitamkan akibat terjadinya pandemi virus St. Mary. Ketua dari Partai Norsefire memanfaatkan hal tersebut dengan berencana mengangkat Adam Sutler yang sebelumnya dari Sekretaris Pertahanan menjadi Kanselir Tinggi. 

V ingin membuat kesepakatan dengan Creedy untuk membawa Sutler kepadanya, sebagai gantinya ia akan menyerahkan dirinya. Creedy yang selalu disalahkan akibat selalu gagal menangkap V pun menerima tawaran tersebut. Menjelang 5 November topeng dari Guy Fawkes didistribusikan ke seluruh kota oleh V. 

Pada malam 5 November, V membawa Evey ke sebuah terowongan bawah tanah, di sana terdapat sebuah kereta berisi bahan peledak yang akan bergerak menuju Gedung Parlemen. V tidak memaksa Evey untuk ikut menjadi pelaku peledakan bom, dia menyerahkan semua keputusannya kepada Evey. Di lain sisi, Sutler menyiarkan pernyataan agar masyarakat tidak terpengaruh dan patuh kepada pemerintah. Sayangnya para warga Inggris tidak mendengarkan siaran tersebut setelah terjadinya penembakan kepada seorang gadis yang memakai topeng Guy Fawkes. 

V kemudian menemui Creedy untuk menagih janjinya. Creedy beserta anak buahnya kemudian membunuh rekan separtainya tersebut di hadapan V. Sesuai dengan kesepakatan, V seharusnya menyerahkan dirinya, tetapi ia mengingkari hal tersebut. Ia kemudian beradu tembak. Meski ia menang, V tetap terluka parah akibat terkena puluhan peluru di tubuhnya. 

V kembali menuju terowongan, sayangnya ia tak selamat dan tewas di pangkuan Evey. Evey pun menaruh jasad V di dalam kereta bersama dengan bahan peledak dan segera ingin menarik tugasnya, tetapi Finch tiba-tiba datang. Kehadiran Finch saat itu bukan untuk menghentikan Evey karena ia juga sudah muak dengan rezim dari pemerintahan, ia juga membiarkan Evey untuk melanjutkan hal tersebut. 

Di sisi lain, para warga Inggris dengan memakai topeng Guy Fawkes telah berada di Gedung Parlemen Inggris. Pada akhirnya aksi yang gagal dilakukan Guy Fawkes beberapa abad sebelumnya, telah berhasil dilakukan karena Gedung Parlemen telah dihancurkan. Finch masih penasaran siapa identitas dari V dan menanyakannya kepada Evey. Evey hanya menjawab V adalah kita semua. 

Film ini sendiri menggabungkan penggambaran karakter dan simbolisme dari suatu hal dengan sangat baik, seperti topeng Guy Fawkes sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap tirani seperti yang dilakukan oleh V dan juga rakyat Inggris lainnya. Tak hanya terdapat kalimat yang membuat saya sangat menyukai karakter dari V, yakni “People shouldn't be afraid of their government. Governments should be afraid of their people.” (Rakyat seharusnya tidak perlu takut terhadap pemerintah. Pemerintah yang semestinya takut kepada rakyatnya.)

Akan tetapi, sangat disarankan film ini ditonton untuk orang yang sudah cukup umur, tidak disarankan untuk ditonton untuk anak-anak karena mengandung unsur penyiksaan, penembakan dan lain sebagainya.




Penulis : M. Zacki P. Nasution 

Editor : Bintang Prakasa