(foto : ilustrasi jam koma/freepik)

Marhaen, Jakarta - Dunia terasa berhenti berputar saat kelelahan ekstrem menghantui. Fenomena jam koma bukan sekadar lelah, tetapi kondisi yang menguras mental dan fisik. Hal tersebut bisa menjadi pertanda bahwa tubuh anda membutuhkan perhatian lebih.

Kondisi jam koma kini semakin umum di kalangan masyarakat modern. Ini adalah situasi di mana tubuh dan pikiran terjebak dalam siklus kelelahan ekstrem yang menghambat produktivitas dan kualitas hidup. Penyebab utamanya adalah tuntutan hidup yang tiada henti, seperti pekerjaan yang berlebihan, kurang tidur, dan kurangnya waktu untuk diri sendiri.

Istilah ini mulai dikenal seiring dengan meningkatnya tingkat kesibukan dan tekanan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di kalangan mahasiswa dan pekerja muda. Tumpukan tugas, pekerjaan, dan aktivitas sosial yang padat sering kali menyebabkan seseorang merasa kelelahan baik secara fisik maupun mental.

Menurut data dari World Health Organization (WHO), sekitar 35% pekerja di seluruh dunia mengalami stres dan kelelahan ekstrem. Akibatnya, banyak orang merasakan gejala seperti "mati rasa", kehilangan energi, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan gairah hidup. Bahkan, sebuah penelitian oleh American Psychological Association (APA) menemukan bahwa 63% orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kelelahan ekstrem yang berdampak signifikan pada kesehatan mental dan fisik.

Kondisi ini bisa berlanjut ke masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan serius. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diwaspadai sebagai gejala kelelahan ekstrem:

1. Kehilangan motivasi dan semangat

(foto : ilustrasi kehilangan motivasi dan semangat/freepik)

Jika anda merasa tidak ada lagi dorongan untuk melakukan kegiatan yang biasa Anda nikmati, ini bisa menjadi pertanda bahwa tubuh dan pikiran Anda sudah terlalu lelah.

2. Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan

(foto : ilustrasi ketika sulit berkonsentrasi/freepik)

Kelelahan fisik dan mental bisa membuat otak kesulitan untuk fokus. Jika anda merasa kesulitan menyelesaikan tugas sederhana atau membuat keputusan, itu bisa menjadi tanda bahwa energi mental Anda sudah terkuras habis.

3. Gangguan tidur dan insomnia

(foto : ilustrasi mengalami gangguan tidur/freepik)

Stres dan kecemasan yang terus-menerus dapat mengganggu kualitas tidur anda. Insomnia kesulitan tidur adalah gejala umum dari kelelahan mental yang mempengaruhi kesehatan fisik.

4. Kehilangan minat pada aktivitas yang disukai

(foto : ilustrasi kehilangan semangat pada hal yang disukai/freepik)

Ketika anda mulai merasa tidak tertarik pada aktivitas yang dulu anda nikmati, itu bisa menjadi tanda kelelahan mental atau burnout. Ini adalah indikator bahwa tubuh dan pikiran Anda membutuhkan waktu untuk pulih.

5. Meningkatnya stres dan kecemasan

(foto : ilustrasi ketika meningkatnya stres/freepik)

Kelelahan fisik dan mental sering kali membuat kita lebih rentan terhadap kecemasan dan stres. Jika kecemasan anda tak kunjung hilang, bisa jadi tubuh anda sedang berlebihan bekerja.

Fenomena jam koma mencerminkan dampak mendalam dari kelelahan ekstrem yang bisa meresap ke hampir setiap aspek kehidupan kita. Di tengah tuntutan yang kian meningkat dalam dunia modern, penting untuk lebih peka terhadap tanda-tanda awal kelelahan ini, sehingga kita bisa memahami lebih baik bagaimana tubuh dan pikiran bereaksi terhadap tekanan yang tiada henti. 





Penulis : Rosa Simanjuntak

Editor : M. Zacki P. Nasution